Jumat, 20 Juli 2007

TUGAS ONLINE

Tugas Riset On line
Nama : Emillia bernadetha Ast (Bontang)

JUDUL : Faktor - faktor yang Berpengaruhterhadap Kesehatan Kulit Tugas
Alamat : Http://www.bogor.net, http://www.skincareabpout.com/
Daftar pustaka


PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Kulit merupakan organ yang langsung terkena trauma dan kerusakan akibat kontak dengan alam sekitarnya.
Fungsi kulit adalah:
1. Sebagai pembungkus untuk melindungi alat-alat dalam, mencegah kontak dengan bahan berbahaya dari luar serta menjaga tubuh dari kekeringan yang dilakukan oleh stratum korneum. Sedangkan mekanisme perlindungan dan penyerapan sinar ultraviolet yang berbahaya dari pancaran sinar matahari, dilakukan oleh pigmen melanin yang dibentuk oleh sel melanosit.
2. Alat sekresi yang berperan dalam respon fisiologik maupun patologik, antara lain dilakukan oleh kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
3. Fungsi imunologik yang berperan dalam reaksi kekebalan tubuh.
Daerah tropis banyak memperoleh sinar matahari dibandingkan belahan bumi lainnya, memperbesar risiko kerusakan kulit akibat pancaran sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari.yang juga mengenai wisatawan yang berkunjung dan tinggal lama di daerah tropis terutama yang suka berpesiar di pantai, karena permukaan air juga akan memantulkan kembali sinar UV yang diterimanya. Sinar matahari yang tampak (visible light, 400-800 nm), tidak menimbulkan kerusakan, Tapi di sebelahnya terdapat sinar infra merah (infra red = IR, 1300-1700 nm) yang 40% bagiannya mencapai bumi, dan berpengaruh terhadap proses photo aging (penuaan yang disebabkan oleh sinar matahari). Gabungan antara sinar IR dengan UV-B akan menyebabkan kerusakan dermis (dermal elastosis) dan berbagai keganasan kulit. Sinar matahari yang pada umumnya menyebabkan warna kemerahan (eritema), mempermudah timbulnya keganasan kulit karena sifat sinar tersebut yang merangsang pembelahan sel epidernis secara tidak teratur.
Sinar UV yang mempengaruhi kehidupan biologik mempunyai panjang gelombang antara 250-400 nm, dengan pembagian segmen sbb:
- Segmen UV-A dengan panjang gelombang 320-400 nm, paling banyak mencapai bumi - 100 kali UV-B, tetapi dengan kekuatan lemah - 1:1000 UVB. Segmen sinar ini masuk ke dalam dermis, menyebabkan kerusakan jaringan dermis sehingga proses penuaan dipercepat, menyebabkan reaksi fotosensitivitas dan bersama UV-B berperan dalam proses keganasan kulit.
- Segmen UV-B, antara 290-320 nm, merupakan sinar terkuat yang mencapai bumi. Kerusakan kulit yang ditimbulkan berada di bagian bawah epidermis, berupa luka bakar (sunburn), kelainan pra-kanker dan keganasan. Lapisan ozon mengabsorpsi 90% segmen UV-B terutama pada panjang gelombang 290-300 nm.
- Segmen UV-C antara 200-290 nm, merupakan sinar terkuat, yang diabsorpsi oleh lapisan ozon sehingga tidak mencapai permukaan bumi.
Tetapi dengan adanya kebocoran lapisan ozon saat ini dan penurunannya sebanyak 8% setiap dekade, maka sinar UV-C dapat mencapai bumi dan sangat membahayakan lingkungan. Pembentukan radikal bebas intrasel yang reaktif akan mempercepat proses kerusakan dan penuaan kulit.
Kulit sehat sebenarnya cerminan kondisi tubuh yang sehat. Sebaliknya, kulit kusam kurang bercahaya bisa menjadi indikasi tubuh tidak dalam keadaan fit.
Bisa demikian karena kulit mengusung banyak fungsi penting lain di luar sebagai indera perasa dan selubung tubuh dari ancaman kondisi alam sekitar. Ia membantu mengatur suhu tubuh, juga melindungi dari virus dan bakteri, dan tak kalah penting menjalankan fungsi sekresi serta pengeluaran cairan.
Pada fungsi sekresi, kulit mengeluarkan semacam minyak yang dinamai sebum guna mempertahankan kelembapan dan kehalusan kulit. Sedangkan pengeluaran cairan berupa keringat yang terutama terdiri atas air untuk mengatur suhu tubuh agar tetap dalam batas normal.
Wilayah Republik Indonesia terdiri dari banyak pulau, perairan, hutan tropis yang berpotensi untuk area wisata. Namun faktor iklim tropis dengan sinar matahari yang berlimpah berisiko tinggi terhadap kerusakan kulit akibat sinar ultra violet (UV) dari sinar matahahari. Di tepi pantai pantulan sinar UV oleh permukaan laut juga berpengaruh pada kesehatan kulit. Di samping itu faktor air (kolam renang, laut) yang digunakan untuk berenang juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit seperti Mycobacteria marinum yang dilaporkan dapat menyebabkan penyakit kulit swimming pool granuloma atau Buruli ulcer. Serta kulit yang luka juga dapat diinfeksi oleh Mycobacterium chelonae. Kuman-kuman terssebut masih sensitif terhadap clarythromycyn, doxycyclin, cotrimoxazole and rifampin. Berdasarkan hal di atas faktor-faktor eksternal (polusi, air, makanan dan minuman yang kurang higienis atau tercemar patogen, sinar ultra violet dari matahari) penting untuk diperhatikan di samping faktor internal.
1.2. KERANGKA TEORI
Seperti diuraikan diatas bahwa kulit mempunyai banyak banyak fungsi sehingga Kompleksitasnya seringkali kurang kita disadari. Tahukah Anda bahwa 1 cm2 kulit rata-rata berisi 1 m pembuluh darah, 100 kelenjar keringat, 3.000 sel sensor di ujung serabut saraf, 4 m saraf, 25 instrumen perasa, 200 ujung saraf perasa sakit, 2 instrumen perasa dingin, 12 perasa panas, 10 rambut, dan 15 kelenjar minyak?
Karena itu merawat kulit menjadi penting, dan kalau perlu sekali-kali memanjakannya dengan perawatan khusus.

Sebagai selubung tubuh, kulit merupakan tameng utama menghadapi ancaman kondisi luar tubuh; sinar ultraviolet matahari salah satunya. Sinar ultraviolet (UV) ini memang sering dituding jadi faktor utama penuaan dini alias premature aging. Sinar ini, terutama UV B yang daya penetrasinya kuat, diletakkan dalam urutan nomor satu dalam daftar penyebab. Tak heran kulit yang menua secara dini banyak dijumpai pada bagian tubuh yang terbuka, seperti wajah, lengan, dan kaki.
Wujud penuaan dini bisa berupa warna kulit yang lebih hitam, berkeriput, kusam, bahkan adanya bercak-bercak coklat kehitaman yang disebut melasma; kadang dinamakan chloasma. Bila tidak segera ditangani, bercak-bercak hitam yang umumnya terjadi pada wanita itu bisa makin meluas.
"Terik matahari yang mengandung ultraviolet itu memang buruk bagi kulit. Bertahun-tahun sebelum akibat paparan sinar itu terlihat dengan mata telanjang, kulit sebenarnya sudah rusak. Bila dibiopsi untuk melihat kerusakannya, semua orang pasti akan segera melakukan berbagai cara menghindari sengatan matahari," papar David Biro, ahli kulit dari New York.
David Biro betul sebab saat penuaan dini terjadi, kulit akan mengalami perubahan sehingga orang yang berumur 30-an nampak 20 tahun lebih tua. Bahkan rangsangan sinar ultraviolet yang terus- menerus bisa membuat kulit rusak atau malah terkena kanker kulit.
Kerusakan kulit yang sering dialami mereka yang berusia di atas 30 tahun - meski bisa pula terjadi pada yang lebih muda - juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal lain seperti tingkat polusi alam sekitar, yang bisa berupa berbagai asap dengan kandungan karbon, tumpukan debu dan kotoran lain di kulit.
Selain dari luar, kondisi internal tubuh turut berpengaruh terhadap kesehatan kulit, seperti faktor hormonal, faktor keturunan, stres, dan radikal bebas.
"Setiap kali bernapas dengan menghirup oksigen pasti terjadi oksidasi yang menghasilkan sisa-sisa oksidasi yang disebut oksidan. Oksidan inilah yang membentuk radikal bebas yang, karena tidak lagi punya tempat untuk menempel di tubuh, lalu berkeliaran ke mana-mana, menabrak sel-sel lain. Akibatnya, sel-sel yang ditabrak cepat rusak," tutur Edwin Juanda, dermatolog yang banyak didatangi pasien untuk mempercantik diri.
Radikal bebas yang bersifat reaktif tersebut dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein, lipid, karbohidrat, dan asam nukleat.

Secara garis besar, lapisan kulit paling luar adalah kulit ari (stratum corneum) yang tipis seperti kulit bawang. Di bawahnya adalah berbagai organ yang sudah disebut tadi. Lebih dalam lagi ialah jaringan lemak yang tebal. Lapisan berikutnya yaitu otot (daging) dan tulang, yang bukan lagi bagian dari kulit.
Sesuai proses alam, sebetulnya setiap 28 hari sekali sel-sel kulit akan beregenerasi atau meremajakan diri. Sel kulit yang semula berbentuk bulat akan naik ke permukaan kulit dan berubah bentuk menjadi gepeng, sebelum akhirnya mati dan menjadi bagian dari lapisan kulit ari.
Pada kondisi kulit yang menua, yang terjadi sebaliknya. "Lapisan kulit luar yang mengandung sel-sel kulit hidup, juga lapisan tempat berbagai pembuluh dan kelenjar, menipis. Sedangkan lapisan kulit ari justru menebal, karena sel-sel kulit pada mati atau dakinya terus bertumpuk," ujar Edwin Juanda.
Edwin juga meluruskan pandangan bahwa pengelupasan lapisan kulit mati tidak terjadi secara otomatis, dan kalaupun mengelupas akan berlangsung dalam waktu lama. Itu pula sebabnya, pengelupasan kulit perlu dilakukan secara khusus, karena perawatan membersihkan kulit sehari-hari saja tidak akan mampu mengangkat kulit mati.
Namun, menurut Edwin, bukan berarti tidak ada harapan bagi penderita penuaan dini mendapatkan kembali kulit sehat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya, bercak yang sangat kecil (freckles) dapat dihilangkan dengan mengupasnya pakai alat yang sangat halus. "Untuk bercak yang lebar lebih tepat digunakan krim pemutih yang dioleskan di malam hari," ujarnya. Ia mengingatkan, penggunaan krim pemutih harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan dokter kulit. Penggunaan yang berlebihan, apalagi dalam jangka waktu lama, justru membuat kulit bertambah hitam.
Namun bila cara tersebut belum mampu mengatasi masalah, "Mau tak mau digunakan laser penghancur pigmen seperti laser Ruby. Tetapi ini hanya untuk kasus-kasus yang parah, karena hasilnya bervariasi untuk setiap individu. Dokter yang melakukannya pun akan melakukan tes lebih dahulu untuk mencari dosis yang sesuai," tutur dokter lulusan FKUI tersebut.
Dibandingkan dengan bercak kehitaman, kerutan di wajah lebih sulit dihilangkan sama sekali. Meski beberapa cara dapat menguranginya dengan hasil yang nyata. Salah satunya dengan melakukan chemical peeling. Dalam hal ini kulit wajah diolesi cairan khusus yang membuat kulit ari mengelupas. Setelah sembuh - dengan makan waktu cukup lama - kerutan-kerutan menjadi hilang.
Cara lain dengan tindakan operasi face lift; yang ini memang perlu biaya besar dan harus dilakukan oleh dokter ahli. Kemungkinan lain ialah menggunakan krim asam vitamin A yang diperkenalkan oleh Prof. Kligman dari AS. Dengan mengoleskan krim asam vitamin A seperti Retin-A atau Vitacid, atau Melavita pada wajah setiap malam, dalam beberapa bulan kulit wajah akan menjadi lebih kencang dan keriput pun berkurang.
Namun krim asam vitamin A punya efek sampingan, membuat kulit jadi agak merah dan pedih pada beberapa hari pertama digunakan. Selain itu, krim ini pun belum tentu cocok untuk setiap orang.
"Jadi, semua tindakan pengobatan itu dilakukan agar kulit remaja lagi, sehingga lapisan yang di bawahnya tumbuh lebih cepat. Semua cara tersebut cukup aman asalkan dilakukan dengan sangat hati-hati," ujar Edwin sambil mengingatkan perlunya berkonsultasi dengan dokter kulit.
Makalah ini bertujuan untuk memberi beberapa masukan tentang masalah kesehatan, terutama kesehatan kulit yang berkaitan dengan masalah kulit, cara pengobatan/perawatan. cara menanggulangi, cara mencegah, serta pemeliharaan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah Kulit
Masalah kulit dan pemeliharaannya / healthy skin care
Iklim tropis termasuk di Indonesia dengan angin kencang dan sinar matahari terik yang memancarkan sinar ultra violet dapat mempengaruhi kesehatan kulit sampai merusak kulit seseorang. Paparan sinar matahari merupakan salah satu faktor untuk timbulnya:
Hiperpigmentasi
Spot atau bintik hitam terutama di wajah, tangan dan kaki. Selain bercak hitam, bisa pula timbul bercak putih dengan ukuran 2- 5 mm, di daerah - daerah yang terpajan sinar matahari yaitu: tangan, lengan bawah dan tungkai bawah.
Hiperplasia kelenjar sebasea
Adalah kelenjar minyak kulit, yang ukurannya bertambah besar, berbentuk bulat, diameter 1- 5 mm, menonjol, satu atau lebih, lunak bewarna kekuningan
disertai lekukan di tengah, sering terdapat di daerah yang terpajan sinar matahari.

Karsinoma sel skuamosa,
Sering dijumpai di daerah tungkai, wajah bagian atas, telinga, dan daerah mukokutan (batas antara kulit dan mukosa). Insidennya meningkat dengan
bertambahnya umur dan pajanan sinar matahari. Dapat berupa luka yang meluas dengan tepi keras dan dasar jaringan granulasi mudah berdarah. Dapat pula berupa tumor dengan permukaan berbenjol-benjol seperti kembang kol, bewarna merah atau pucat, berbau khas, rapuh, mudah berdarah.

Melanoma maligna
Merupakan tumor kulit yang paling berbahaya, berasal dari sel pigmen kulit. Lokasi dilaporkan terbanyak di tungkai bawah, kemudian badan, kepala / leher, tungkai atas dan kuku. Bentuk klinis yang paling sering dijumpai adalah berupa bercak dengan ukuran beberapa mm sampai beberapa cm, warnanya bervariasi (kehitaman, putih, biru) berbatas tegas dengan sedikit penonjolan di permukaan kulit.
2.2 Perawatan
Pengelupasan untuk perawatan menurut dr. Edwin, kimiawan Mark Potter yang pernah bertugas meramu obat-obatan untuk pasukan Operasi Badai Gurun yang harus menghadapi iklim kering di Timur Tengah, mengatakan perlunya dilakukan pengelupasan kulit untuk membongkar tumpukan kulit mati yang tidak bermanfaat. "Tapi harus hati-hati. Kalau tidak, kulit malah akan kehilangan kelembapan, bahkan makin rusak," katanya.
Menurut Potter pula, selain membuat kulit kembali bercahaya, "Pengelupasan memiliki fungsi yang lebih dari sekadar mempercantik diri, misalnya proses pergantian sel-sel kulit akan lebih cepat, juga meningkatkan aliran darah yang penting artinya dalam penyediaan makanan bagi permukaan kulit."
Cara paling sederhana yang dia anjurkan adalah dengan memakai sabun untuk menggosok kulit sehingga semua lemak dan tumpukan kulit mati hilang. Semua jenis sabun mandi bisa digunakan, namun sabun seperti JF Sulfur yang mengandung belerang lebih efektif mengelupas kulit ari mati, sekaligus mencegah pembentukan jerawat. Namun bagi yang alergi terhadap belerang, sabun bayi yang lembut akan lebih tepat, karena tidak membuat alergi kulit.
Namun, menurut David Biro, sabun kurang baik bagi yang berkulit kering, karena bisa menyebabkan iritasi. Karenanya perlu dicari sabun yang aman dan mengandung zat-zat aktif yang bermanfaat. Saat ini bisa dengan mudah didapatkan sabun yang mengandung zat aktif seperti vitamin E kompleks yang berguna untuk melawan tanda-tanda penuaan, minyak pelembap, atau zat lain, seperti pada sabun Priti atau Lux baru. Sabun jenis ini mampu bekerja ganda, selain benar-benar membersihkan, juga menjaga kelenturan dan kesehatan kulit.
Untuk kulit wajah yang bertekstur lebih halus, lembut, dan tipis, lebih tepat bila digunakan sabun khusus wajah atau facial soap seperti Kao Biore, Oil of Ulan, atau produk lainnya.
Untuk pengelupasan dalam perawatan sehari-hari, Potter lebih menganjurkan untuk menggunakan pembersih bukan sabun. Ada dua cara yang baik dalam melakukannya. Pertama, menggunakan masker kimia yang dengan kandungan enzimnya mampu mengikat sel-sel kulit mati, menghancurkan jaringan, sekaligus mengangkatnya. "Cara kedua sedikit kurang praktis, namun cukup berarti dalam tindakan pengelupasan, yaitu menggosok kulit dengan lembut secara mekanis."
Meski tak sebanyak sabun, produk pembersih pengelupas kulit ari ini cukup mudah diperoleh di pasaran. Mulai dari mangir tradisional, mangir kocok yang praktis keluaran Mustika Ratu, sampai body scrub dari Kao bisa digunakan untuk tujuan ini. AHA, zat antipenuaan
Produk yang sedang in sekarang ini yang disebut AHA (alpha hidrocxy acid) atau kelompok fruit acid. AHA dinilai mampu mengatasi kelemahan scrub yang hanya melepas lapisan paling luar, namun tidak bisa memperbaiki hubungan antarsel di dalam. AHA, sering disebut sebagai zat ajaib antipenuaan dan mampu mengelupas kulit mati tanpa digosok, akan mengurangi keriput dan membuat kulit lebih segar. Sebab zat itu juga melembapkan lapisan kulit di bawahnya dan merangsang terbentuknya sel-sel baru.
"Tapi AHA tidak cocok untuk semua usia. Mereka yang berusia 30 - 40 tahun masih bisa menggunakannya. Tapi yang berusia di atas 40 akan lebih baik kalau menggunakan retinoic acid atau asam retinoat," tutur Edwin Juanda.
Sebab, katanya, bila AHA hanya bisa masuk sampai ke lapisan antarsel, maka asam retinoat yang mengandung vitamin A yang sangat diperlukan sel kulit mampu menembus ke dalam sel. "Kulit yang sudah jelek dan kusam pun akan berubah menjadi lebih lembap, tebal, merah, dan segar lagi."
Tak aneh bila kini banyak produk pelembap kulit yang mendapat muatan AHA seperti Plenitude Excell-A3 ataupun Vaseline Intensive Care Lotion. Bila pelembap dengan AHA mampu meresap lebih dalam, maka pelembap tanpa AHA hanya akan melembapkan bagian kulit ari.
Usaha mempertahankan kelembapan kulit memang perlu dilakukan dengan teliti. "Sungguh sulit untuk bisa memasukkan cairan ke dalam lapisan kulit yang berstruktur sangat rumit. Bayangkan, cairan dalam tubuh kita hanya bisa keluar melalui saluran keringat," papar Edwin.
Itu sebabnya, krim malam dilihatnya sebagai usaha untuk mempertahankan kelembapan dan cara terbaik untuk memulihkan kondisi kulit. Pada waktu tidur, sistem metabolisme betul-betul akan beristirahat untuk memperbaiki sel-selnya. "Sehingga krim malam akan masuk dengan mudah dan bekerja dengan maksimal dalam waktu yang cukup lama. Lain halnya kalau dipakai siang hari, belum lagi pengaruh tamparan sinar matahari yang membuat kulit yang diolesi AHA atau asam retinoat jadi iritasi," ujar Edwin sambil menjelaskan bahwa dokter biasanya akan memberikan obat yang kuat untuk pengobatan di malam hari. Namun bagi yang tidak sedang menjalani pengobatan, Edwin membenarkan pendapat untuk membiarkan kulit polos tanpa krim malam agar dapat bernapas. "Krim malam bisa saja hanya berupa pelembap yang bisa digunakan kapan saja kalau seseorang merasa kulitnya terlalu kering. Ini pun tidak bisa dipukul rata sama untuk semua orang. Bagi yang kulitnya berminyak, tidak dianjurkan mengenakan krim malam, nanti bisa jerawatan."
Bagaimanapun pelembap tetap diperlukan meskipun kulit sudah dalam keadaan sehat dan segar. Menurut Mark Potter, selain akan mengisi kulit dengan bahan gizi, terutama minyak dan vitamin, pelembap juga akan mendorong kulit melakukan regenerasi. Pelembap dengan emoliennya akan mampu mengatasi berbagai macam kondisi cuaca yang merusak kulit. "Tanpa jaring emolien, pelembap tidak ada artinya. Istilahnya, kalau sudah menyimpan uang dalam lemari, jangan lupa untuk menguncinya."
2.3 Pencegahan

Selain pelembap, produk perawatan lain yang diperlukan untuk mencegah penuaan dini adalah tabir surya atau sunscreen. Meski sebenarnya tubuh telah dilengkapi dengan sistem pertahanan seperti lapisan tanduk, melanin, dan antioksidan, tapi pada tingkat radiasi tinggi, mekanisme proteksi ini dapat dilampaui, sehingga perlu ditambahkan pelindung dari luar. Selain pakaian, sistem pertahanan buatan dari luar yang paling efektif ialah tabir surya.
Karena berada di daerah tropis dengan intensitas sinar matahari yang tinggi, krim tabir surya dapat digunakan setiap hari. Krim yang baik mengandung SPF (sun protective factor) tinggi, mudah diperoleh, dan tidak menyebabkan alergi. Akhir-akhir ini banyak dipasarkan produk yang mengandung zat antiultraviolet seperti produk keluaran L'Oreal, pelembut raga Tanjung dari Sari Ayu, atau Nivea Visage.
Bila body lotion disebutkan mengandung SPF 15 berarti krim tersebut akan meneruskan sinar matahari seperlima belas saja. Sebaliknya krim dengan SPF 60 hanya akan meneruskan seperenam puluh sinar matahari ke kulit kita. Jadi, makin besar nilai SPF, makin efektif fungsinya sebagai tabir matahari.
"Artinya, orang yang menggunakan SPF 30 kalau berjemur selama 60 menit, sama artinya dengan berjemur tanpa suncreen selama 2 menit. Jika mengoleskan SPF 15, sama dengan berjemur selama 4 menit," jelas Edwin. Karena itu ia menganjurkan, mereka yang hanya kadang-kadang berada di bawah terik matahari bisa menggunakan yang ber-SPF 15 - 30. Sedangkan yang lebih sering dipanggang terik surya lebih baik bila menggunakan yang ber-SPF 60 atau lebih.
Krim tabir surya dapat dioleskan di seluruh bagian tubuh yang terbuka, terutama wajah, tetapi jangan sampai terkena bagian mata. Krim ini pun dapat digunakan setiap pagi sebagai alas bedak.
Memilih produk perawatan kulit memang perlu hati-hati, jangan sampai hasilnya justru lebih buruk daripada keadaan sebelumnya.
Tak jarang seseorang alergi terhadap produk tertentu. Tak ada salahnya, bila sebelum menggunakannya, produk baru tersebut dicoba sedikit di bagian punggung kulit. Bila muncul reaksi alergi, segera hentikan dan usahakan tidak menggunakan kosmetik dari bahan atau merek yang sama, karena reaksi yang timbul biasanya justru lebih hebat. "Tapi yang utama, hindari kosmetik yang mengandung air raksa atau merkuri yang secara kumulatif akan berpengaruh terhadap ginjal," tutur Edwin tanpa bermaksud menakut-nakuti.
Waspadai pula produk yang harum, karena parfum pada kosmetik sering jadi penyebab utama iritasi. Menilik susunan kimianya, satu aroma bisa terbuat dari 300 macam bahan. "Jika harus memilih antara produk yang dibuat dari 10 ataukah 200 jenis bahan kimia, maka pilihlah yang sedikit kandungan kimianya," ujar Mark Potter.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah zat pengawet - penyebab kedua iritasi kulit. Perhatikan jenis produk mana yang pernah Anda beli yang mudah berjamur atau rusak dalam beberapa bulan, karena itu indikasi kadar pengawetnya rendah.
Penanganan penuaan dini tidak memberikan hasil maksimal bila hanya faktor eksternal yang diatasi. Karenanya Edwin sering menganjurkan pasiennya untuk menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi makanan bergizi. Dengan gizi yang cukup, vitamin yang diperoleh tubuh akan cukup, sehingga proses penuaan diperlambat.
"Buah-buahan dan sayur-sayuran adalah jenis makanan sehari-hari yang baik bagi kulit karena mengandung zat antioksidan. Hindari makan daging yang berlebihan karena akan mengakibatkan oksidasi terlalu banyak, sisa pembakarannya pun banyak."
Bila makanan yang dikonsumsi dirasakan masih kurang mengandung zat antioksidan (misal vitamin A, C, E, dan melatonin), bisa saja minum suplemen antioksidan. "Obat bebas pun tidak apa-apa, asal takarannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan," ujar Edwin sambil mengingatkan rahasia lain untuk menjaga kesegaran kulit dengan minum air putih sedikitnya 2 l per hari.
2.4 Hal-hal umum yang perlu diperhatikan untuk pencegahan
2.4.1 Vaksinasi untuk para wisatawan asing maupun lokal
Telah direkomendasikan berbagai jenis vaksinasi seperti: Polio, Tetanus,Typhoid, Hepatitis A,Hepatitis B,Yellow Fever, Dipteria, Malaria, Para wisatawan perlu berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten untuk menentukan jenis vaksinasi yang harus dilaksanakan sebelum berangkat. Wisatawan yang berencana tinggal lebih dari 3 bulan di seluruh negara berkembang yang menurut WHO prevalensi TBnya melebihi 100 kasus per 100.000 penduduk/ populasi memerlukan catatan hasil PPD test.
2.4.2 Food- and water-borne diseases
Beberapa penyakit meliputi hepatitis A, typhoid fever, diare yang penularannya melalui kontaminasi air, serta makanan terkontaminasi, perlu diwaspadai.

2.4.3 Polusi di area urban
Polusi bisa mencetuskan masalah respirasi/ pernapasan meliputi: asma pada anak dan dewasa.
2. 4 Pengobatan
Permasalahan kulit akibat sinar matahari dapat diatasi dengan pengobatan.
- Anti oksidan
Berfungsi membatasi kerusakan akibat radikal bebas dengan cara mencari, mengambil, menghambat serta melindungi dari oksigen reaktif yang diproduksi oleh radikal-radikal bebas, sehingga dapat mengurangi peradangan akibat sinar UV, yaitu:
- Vitamin E, perlindungan terhadap fototoksisitas UV-A dan UV-B, serta radikal bebas sebanyak 60%
- karoten, bekerja sebagai pro vitamin A, yang mengurangi efek eritema UV-B .
- Vitamin C, bekerja sebagai prooksidan dan anti oksidan. Absorpsi sinar UV-A dan UV- B dikurangi 40- 60%.
- Fenol sintetik, meningkatkan proteksi sehingga me-ngurangi kerusakan sel.
- Asam retinoat, mampu memperbaiki kerusakan kulit akibat sinar matahari; menghilangkan kerut / keriput dan hiperpigmentasi

- Chemical peeling, hasilnya berupa pengelupasan kulit, untuk peremajaan kulit, akan menghilangkan garis-garis/ keriput.
- Pengobatan spesifik, seperti pengobatan dengan sinar laser, peeling kimiawi
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya proses penuaan dini (premature aging) :
1. Faktor yang berhubungan dengan UV, radiasi sinar X, polusi udara yang berasal dari mobil, dari pabrik, freon, asap rokok, bahan kimia eksogen dan endogen, serta makanan tinggi karbohidrat dan kalori.
2. Faktor penyebab terjadinya kekeringan misalnya : cara perawatan kulit yang salah, kosmetik yang tidak sesuai. Kelembapan udara yang rendah, ruang ber AC, kipas angin, suhu dingin dan panas akan mempercepat penguapan air dari kulit, sehingga menyebabkan kulit menjadi kering.
3. Pengaruh sinar matahari yang menahun/kronik dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat efek fotobiologik sinar UV yang menghasilkan radikal bebas; akan menimbulkan kerusakan protein dan asam amino yang merupakan struktur utama kolagen dan elastin, kerusakan pembuluh darah kulit dan menimbulkan kelainan pigmentasi kulit.
4. Faktor-faktor lain, yaitu gizi buruk, penyakit menahun, minuman keras, kopi berlebihan, stres, dll. UV-A (Ultra Violet A), dapat menyebabkan melanoma, dan
5. menyebabkan penuaan dini (premature aging). Hampir 1.500 orang dengan melanoma maligna, meninggal di UK setiap tahunnya.
2.5 Pencegahan
- Tidak terlalu lama terpajan sinar matahari yang kuat
- Memakai baju yang dapat melindungi dari sinar matahari
- Memakai payung atau topi
- Memakai cream pelindung yang sesuai
- Makan vitamin yang dapat bekerja sebagai antioksidan dan dapat menangkap radikal bebas (Vitamin E, C, B,
- karoten dan glutation).
- Diet tinggi protein, rendah karbohidrat dan lemak jenuh, banyak makan buah segar.
- Melindungi kulit dari luka, melindungi mata dari air patogen/tersangaka tercemar kuman saat berenang, mandi dengan sabun anti kuman, mencuci mata setelah selesai berenang.
- Tidur atau istirahat yang cukup
- Air yang cukup, untuk minum, mandi, dll
- Melakukan exercise, yang dapat menstimulus sirkulasi.
- Mengurangi/mencegah stres fisik dan psikologis.
- Mencegah paparan zat toksik seperti merokok, kopi, alkohol dan beberapa tipe pengobatan yang dapat memberi efek antara lain pengeringan kulit, dehidrasi kulit, dll.

Uncontrollable factors / faktor yang tak bisa dikontrol,
meliputi:
- Natural ageing / penuaan alamiah karena bertambahnya usia, bisa ditunda dengan perawatan yang tepat.
- Sinar matahari - paparan sinar matahari dalam waktu lama merusak kulit. Kelembaban udara.
- Temperatur ekstrim mengurangi kelembaban kulit
- Angin membawa debu dan kotoran yang dapat masuk ke pori-pori kulit .
- Polusi, udara kotor dapat juga memasuki pori-pori kulit, berpotensi menyebabkan iritasi kulit.
Controllable Factors / faktor yang dapat dikontrol meliputi:
- Tidur, tidur yang cukup memadai, tenang, merupakan kontribusi untuk proses regenerasi seluruh jaringan tubuh, termasuk kulit
- Air, memperbaiki sirkulasi dan mengegah dehidrasi.
- Nutrisi, buah-buahan segar, sayuran, dilengkapi dengan vitamin dan mineral, penting untuk perawatan kulit sehat.
- Exercise, menstimulus sirkulasi dan menguatkan otot tubuh.
- Stress, fisik dan psikologik yang lama mengganggu sistim kimia tubuh, sirkulasi hormon dan aliran darah, juga berpengaruh pada kulit.
- Zat toksik, merokok, minum kopi, alkohol, dan beberapa zat terentu, dapat merusak kulit. Memecahkan kapiler dan membuat kulit kering.



BAB III
PENUTUP
Simpulan dan saran
1. Simpulan
Telah diuraikan di atas beberapa permasalahan penyakit dan kelainan kulit yang dapat disebabkan oleh pengaruh eksternal dan internal seperti berikut ini.
1) Faktor eksternal adalah pengaruh dari sinar UV matahari, radikal bebas asap polusi, temperatur ekstrim, angib, debu , dan pengaruh lingkungan (air, kelembapan,dll) dan cara-cara pencegahannya.
2) Faktor internal adalah stres fisik, hormonal. Kurang tidur, infeksi saat berjemur di bawah sinar mata hari.
Saran
- Tidak terlalu lama terpajan sinar matahari yang kuat
- Memakai baju yang dapat melindungi dari sinar matahari
- Memakai payung atau topi
- Memakai cream pelindung yang sesuai
- Makan vitamin yang dapat bekerja sebagai antioksidan dan dapat menangkap radikal bebas (Vitamin E, C, B,
- karoten dan glutation).
- Diet tinggi protein, rendah karbohidrat dan lemak jenuh, banyak makan buah segar.
- Melindungi kulit dari luka, melindungi mata dari air patogen/tersangaka tercemar kuman saat berenang, mandi dengan sabun anti kuman, mencuci mata setelah selesai berenang.
- Tidur atau istirahat yang cukup
- Air yang cukup, untuk minum, mandi, dll
- Melakukan exercise, yang dapat menstimulus sirkulasi.
- Mengurangi/mencegah stres fisik dan psikologis.
- Mencegah paparan zat toksik seperti merokok, kopi, alkohol dan beberapa tipe pengobatan yang dapat memberi efek antara lain pengeringan kulit, dehidrasi kulit, dll.

KEPUSTAKAAN
http://www.bogor.net
http://www. skincareabout.com/
Newscientiest.com
Http://embojornal.npgjournals.com
University of Virginia Health System
Hospital for Tropical Diseases online shop: health products and
travel
Lim. PT. Wound Infections in Tsunami Survivor: A Commentary
Health tips for travel in Indonesia. http://www.masta.org/sitemap/
index.html

CW.com./ HEALTH. Sunscreen doubts raised

Derm Beruf Umwelt. Diseases caused by atypical mycobacterial
Kurniati SC. Kulit di daerah tropis. Permasalahan dan penatalaksanaannya. Dexa Media 1998;.3.

Sukarata K. Kelainan Kulit, Menua Dini dan Penatalaksanaannya,
Maj. Kesehatan 2003;.5(13).

Misnadiarly. Pedoman perawatan kesehatan kulit dalam rangka
penundaan proses penuaan dini. Dexa Media. 2000; 3.




Lampiran:
1. Kulit sehat cerminan tubuh anda
Selain unsur dari dalam seperti stres, hormonal, dan radikal bebas, sinar ultraviolet, asap polusi, atau debu itu contoh unsur luar yang mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk timbulnya penuaan dini. Namun, banyak orang belum merawat kulit secara maksimal, kecuali kalau sudah mengalami luka atau rusak. Padahal merawat selubung tubuh itu tidak rumit, meski ada kiat-kiatnya agar tak cepat menua. Kulit sehat sebenarnya cerminan kondisi tubuh yang sehat. Sebaliknya, kulit kusam kurang bercahaya bisa menjadi indikasi tubuh tidak dalam keadaan fit.Bisa demikian karena kulit mengusung banyak fungsi penting lain di luar sebagai indera perasa dan selubung tubuh dari ancaman kondisi alam sekitar. Ia membantu mengatur suhu tubuh, juga melindungi dari virus dan bakteri, dan tak kalah penting menjalankan fungsi sekresi serta pengeluaran cairan.

Pada fungsi sekresi, kulit mengeluarkan semacam minyak yang dinamai sebum guna mempertahankan kelembapan dan kehalusan kulit. Sedangkan pengeluaran cairan berupa keringat yang terutama terdiri atas air untuk mengatur suhu tubuh agar tetap dalam batas normal. Kompleksitasnya seringkali kurang kita disadari. Tahukah Anda 1 cm2 kulit rata-rata berisi 1 m pembuluh darah, 100 kelenjar keringat, 3.000 sel sensor di ujung serabut saraf, 4 m saraf, 25 instrumen perasa, 200 ujung saraf perasa sakit, 2 instrumen perasa dingin, 12 perasa panas, 10 rambut, dan 15 kelenjar minyak?Karena itu merawat kulit menjadi penting, dan kalau perlu sekali-kali memanjakannya dengan perawatan khusus.Ultraviolet biang perusak.
Sebagai selubung tubuh, kulit merupakan tameng utama menghadapi ancaman kondisi luar tubuh; sinar ultraviolet matahari salah satunya. Sinar ultraviolet (UV) ini memang sering dituding jadi faktor utama penuaan dini alias premature aging. Sinar ini, terutama UV B yang daya penetrasinya kuat, diletakkan dalam urutan nomor satu dalam daftar penyebab. Tak heran kulit yang menua secara dini banyak dijumpai pada bagian tubuh yang terbuka, seperti wajah, lengan, dan kaki.

Wujud penuaan dini bisa berupa warna kulit yang lebih hitam, berkeriput, kusam, bahkan adanya bercak-bercak coklat kehitaman yang disebut melasma; kadang dinamakan chloasma. Bila tidak segera ditangani, bercak-bercak hitam yang umumnya terjadi pada wanita itu bisa makin meluas. "Terik matahari yang mengandung ultraviolet itu memang buruk bagi kulit. Bertahun-tahun sebelum akibat paparan sinar itu terlihat dengan mata telanjang, kulit sebenarnya sudah rusak. Bila dibiopsi untuk melihat kerusakannya, semua orang pasti akan segera melakukan berbagai cara menghindari sengatan matahari," papar David Biro, ahli kulit dari New York.David Biro betul sebab saat penuaan dini terjadi, kulit akan mengalami perubahan sehingga orang yang berumur 30-an nampak 20 tahun lebih tua. Bahkan rangsangan sinar ultraviolet yang terus- menerus bisa membuat kulit rusak atau malah terkena kanker kulit.Kerusakan kulit yang sering dialami mereka yang berusia di atas 30 tahun - meski bisa pula terjadi pada yang lebih muda - juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal lain seperti tingkat polusi alam sekitar, yang bisa berupa berbagai asap dengan kandungan karbon, tumpukan debu dan kotoran lain di kulit.Selain dari luar, kondisi internal tubuh turut berpengaruh terhadap kesehatan kulit, seperti faktor hormonal, faktor keturunan, stres, dan radikal bebas."Setiap kali bernapas dengan menghirup oksigen pasti terjadi oksidasi yang menghasilkan sisa-sisa oksidasi yang disebut oksidan. Oksidan inilah yang membentuk radikal bebas yang, karena tidak lagi punya tempat untuk menempel di tubuh, lalu berkeliaran ke mana-mana, menabrak sel-sel
lain. Akibatnya, sel-sel yang ditabrak cepat rusak," tutur Edwin Juanda, dermatolog yang banyak didatangi pasien untuk mempercantik diri.Radikal bebas yang bersifat reaktif tersebut dapat menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup seperti protein, lipid, karbohidrat, dan asam nukleat.

Ganti kulit tiap 28 hariSecara garis besar, lapisan kulit paling luar adalah kulit ari (stratum corneum) yang tipis seperti kulit bawang. Di bawahnya adalah berbagai organ yang sudah disebut tadi. Lebih dalam lagi ialah jaringan lemak yang tebal. Lapisan berikutnya yaitu otot (daging) dan tulang, yang bukan lagi bagian dari kulit.

Sesuai proses alam, sebetulnya setiap 28 hari sekali sel-sel kulit akan beregenerasi atau meremajakan diri. Sel kulit yang semula berbentuk bulat akan naik ke permukaan kulit dan berubah bentuk menjadi gepeng, sebelum akhirnya mati dan menjadi bagian dari lapisan kulit ari.Pada kondisi kulit yang menua, yang terjadi sebaliknya. "Lapisan kulit luar yang mengandung sel-sel kulit hidup, juga lapisan tempat berbagai pembuluh dan kelenjar, menipis. Sedangkan lapisan kulit ari justru menebal, karena sel-sel kulit pada mati atau dakinya terus bertumpuk," ujar Edwin Juanda. Edwin juga meluruskan pandangan bahwa pengelupasan lapisan kulit mati tidak terjadi secara otomatis, dan kalaupun mengelupas akan berlangsung dalam waktu lama. Itu pula sebabnya, pengelupasan kulit perlu dilakukan secara khusus, karena perawatan membersihkan kulit sehari-hari saja tidak akan mampu mengangkat kulit mati.Namun, menurut Edwin, bukan berarti tidak ada harapan bagi penderita penuaan dini mendapatkan kembali kulit sehat. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya, bercak yang sangat kecil (freckles) dapat dihilangkan dengan mengupasnya pakai alat yang sangat halus. "Untuk bercak yang lebar lebih tepat digunakan krim pemutih yang dioleskan di malam hari," ujarnya. Ia mengingatkan, penggunaan krim pemutih harus dilakukan secara hati-hati dan di bawah pengawasan dokter kulit. Penggunaan yang berlebihan, apalagi dalam jangka waktu lama, justru membuat kulit bertambah hitam.

Namun bila cara tersebut belum mampu mengatasi masalah, "Mau tak mau digunakan laser penghancur pigmen seperti laser Ruby. Tetapi ini hanya untuk kasus-kasus yang parah, karena hasilnya bervariasi untuk setiap individu. Dokter yang melakukannya pun akan melakukan tes lebih dahulu untuk mencari dosis yang sesuai," tutur dokter lulusan FKUI tersebut.Dibandingkan dengan bercak kehitaman, kerutan di wajah lebih sulit dihilangkan sama sekali. Meski beberapa cara dapat menguranginya dengan hasil yang nyata. Salah satunya dengan melakukan chemical peeling. Dalam hal ini kulit wajah diolesi cairan khusus yang membuat kulit ari mengelupas. Setelah sembuh - dengan makan waktu cukup lama - kerutan-kerutan menjadi hilang.Cara lain dengan tindakan operasi face lift; yang ini memang perlu biaya besar dan harus dilakukan oleh dokter ahli. Kemungkinan lain ialah menggunakan krim asam vitamin A yang diperkenalkan oleh Prof. Kligman dari AS. Dengan mengoleskan krim asam vitamin A seperti Retin-A atau Vitacid, atau Melavita pada wajah setiap malam, dalam beberapa bulan kulit wajah akan menjadi lebih kencang dan keriput pun berkurang.

Namun krim asam vitamin A punya efek sampingan, membuat kulit jadi agak merah dan pedih pada beberapa hari pertama digunakan. Selain itu, krim ini pun belum tentu cocok untuk setiap orang."Jadi, semua tindakan pengobatan itu dilakukan agar kulit remaja lagi, sehingga lapisan yang di bawahnya tumbuh lebih cepat. Semua cara tersebut cukup aman asalkan dilakukan dengan sangat hati-hati," ujar Edwin sambil mengingatkan perlunya berkonsultasi dengan dokter kulit.

Pengelupasan untuk perawatan Senada dengan dr. Edwin, kimiawan Mark Potter yang pernah bertugas meramu obat-obatan untuk pasukan Operasi Badai Gurun yang harus menghadapi iklim kering di Timur Tengah, mengatakan perlunya dilakukan pengelupasan kulit untuk membongkar tumpukan kulit mati yang tidak bermanfaat. "Tapi harus hati-hati. Kalau tidak, kulit malah akan kehilangan kelembapan, bahkan makin rusak," katanya.Menurut Potter pula, selain membuat kulit kembali bercahaya, "Pengelupasan memiliki fungsi yang lebih dari sekadar mempercantik diri, misalnya proses pergantian sel-sel kulit akan lebih cepat, juga meningkatkan aliran darah yang penting artinya dalam penyediaan makanan bagi permukaan kulit."Cara paling sederhana yang dia anjurkan adalah dengan memakai sabun untuk menggosok kulit sehingga semua lemak dan tumpukan kulit mati hilang. Semua jenis sabun mandi bisa digunakan, namun sabun seperti JF Sulfur yang mengandung belerang lebih efektif mengelupas kulit ari mati, sekaligus mencegah pembentukan jerawat. Namun bagi yang alergi terhadap belerang, sabun bayi yang lembut akan lebih tepat, karena tidak membuat alergi kulit.

Namun, menurut David Biro, sabun kurang baik bagi yang berkulit kering, karena bisa menyebabkan iritasi. Karenanya perlu dicari sabun yang aman dan mengandung zat-zat aktif yang bermanfaat. Saat ini bisa dengan mudah didapatkan sabun yang mengandung zat aktif seperti vitamin E kompleks yang berguna untuk melawan tanda-tanda penuaan, minyak pelembap, atau zat lain, seperti pada sabun Priti atau Lux baru. Sabun jenis ini mampu bekerja ganda, selain benar-benar membersihkan, juga menjaga kelenturan dan kesehatan kulit.

Untuk kulit wajah yang bertekstur lebih halus, lembut, dan tipis, lebih tepat bila digunakan sabun khusus wajah atau facial soap seperti Kao Biore, Oil of Ulan, atau produk lainnya. Namun untuk pengelupasan dalam perawatan sehari-hari, Potter lebih menganjurkan untuk menggunakan pembersih bukan sabun. Ada dua cara yang baik dalam melakukannya. Pertama, menggunakan masker kimia yang dengan kandungan enzimnya mampu mengikat sel-sel kulit mati, menghancurkan jaringan, sekaligus mengangkatnya. "Cara kedua sedikit kurang praktis, namun cukup berarti dalam tindakan pengelupasan, yaitu menggosok kulit dengan lembut secara mekanis."Meski tak sebanyak sabun, produk pembersih pengelupas kulit ari ini cukup mudah diperoleh di pasaran. Mulai dari mangir tradisional, mangir kocok yang praktis keluaran Mustika Ratu, sampai body scrub dari Kao bisa digunakan untuk tujuan ini. AHA, zat antipenuaan Lain halnya dengan produk yang sedang in sekarang ini yang disebut AHA (alpha hidrocxy acid) atau kelompok fruit acid. AHA dinilai mampu mengatasi kelemahan scrub yang hanya melepas lapisan paling luar, namun tidak bisa memperbaiki hubungan antarsel di dalam. AHA, sering disebut sebagai zat ajaib antipenuaan dan mampu mengelupas kulit mati tanpa digosok, akan mengurangi keriput dan membuat kulit lebih segar. Sebab zat itu juga melembapkan lapisan kulit di bawahnya dan merangsang terbentuknya sel-sel baru.

"Tapi AHA tidak cocok untuk semua usia. Mereka yang berusia 30 - 40 tahun masih bisa menggunakannya. Tapi yang berusia di atas 40 akan lebih baik kalau menggunakan retinoic acid atau asam retinoat," tutur Edwin Juanda. Sebab, katanya, bila AHA hanya bisa masuk sampai ke lapisan antarsel, maka asam retinoat yang mengandung vitamin A yang sangat diperlukan sel kulit mampu menembus ke dalam sel. "Kulit yang sudah jelek dan kusam pun akan berubah menjadi lebih lembap, tebal, merah, dan segar lagi."Tak aneh bila kini banyak produk pelembap kulit yang mendapat muatan AHA seperti Plenitude Excell-A3 ataupun Vaseline Intensive Care Lotion. Bila pelembap dengan AHA mampu meresap lebih dalam, maka pelembap tanpa AHA hanya akan melembapkan bagian kulit ari. Usaha mempertahankan kelembapan kulit memang perlu dilakukan dengan teliti. "Sungguh sulit untuk bisa memasukkan cairan ke dalam lapisan kulit yang berstruktur sangat rumit. Bayangkan, cairan dalam tubuh kita hanya bisa keluar melalui saluran keringat," papar Edwin. Itu sebabnya, krim malam dilihatnya sebagai usaha untuk mempertahankan kelembapan dan cara terbaik untuk memulihkan kondisi kulit. Pada waktu tidur, sistem metabolisme betul-betul akan beristirahat untuk memperbaiki sel-selnya. "Sehingga krim malam akan masuk dengan mudah dan bekerja dengan maksimal dalam waktu yang cukup lama. Lain halnya kalau dipakai siang hari, belum lagi pengaruh tamparan sinar matahari yang membuat kulit yang diolesi AHA atau asam retinoat jadi iritasi," ujar Edwin sambil menjelaskan bahwa dokter biasanya akan memberikan obat yang kuat untuk pengobatan di malam hari. Namun bagi yang tidak sedang menjalani pengobatan, Edwin membenarkan pendapat untuk membiarkan kulit polos tanpa krim malam agar dapat bernapas. "Krim malam bisa saja hanya berupa pelembap yang bisa digunakan kapan saja kalau seseorang merasa kulitnya terlalu kering. Ini pun tidak bisa dipukul rata sama untuk semua orang. Bagi yang kulitnya berminyak, tidak dianjurkan mengenakan krim malam, nanti bisa jerawatan." Bagaimanapun pelembap tetap diperlukan meskipun kulit sudah dalam keadaan sehat dan segar. Menurut Mark Potter, selain akan mengisi kulit dengan bahan gizi, terutama minyak dan vitamin, pelembap juga akan mendorong kulit melakukan regenerasi. Pelembap dengan emoliennya akan mampu mengatasi berbagai macam kondisi cuaca yang merusak kulit. "Tanpa jaring emolien, pelembap tidak ada artinya. Istilahnya, kalau sudah menyimpan uang dalam lemari, jangan lupa untuk menguncinya."

Tabir surya perisai kulit Selain pelembap, produk perawatan lain yang diperlukan untuk mencegah penuaan dini adalah tabir surya atau sunscreen. Meski sebenarnya tubuh telah dilengkapi dengan sistem pertahanan seperti lapisan tanduk, melanin, dan antioksidan, tapi pada tingkat radiasi tinggi, mekanisme proteksi ini dapat dilampaui, sehingga perlu ditambahkan pelindung dari luar. Selain pakaian, sistem pertahanan buatan dari luar yang paling efektif ialah tabir surya.

Karena berada di daerah tropis dengan intensitas sinar matahari yang tinggi, krim tabir surya dapat digunakan setiap hari. Krim yang baik mengandung SPF (sun protective factor) tinggi, mudah diperoleh, dan tidak menyebabkan alergi. Akhir-akhir ini banyak dipasarkan produk yang mengandung zat antiultraviolet seperti produk keluaran L'Oreal, pelembut raga Tanjung dari Sari Ayu, atau Nivea Visage.

Bila body lotion disebutkan mengandung SPF 15 berarti krim tersebut akan meneruskan sinar matahari seperlima belas saja. Sebaliknya krim dengan SPF 60 hanya akan meneruskan seperenam puluh sinar matahari ke kulit kita. Jadi, makin besar nilai SPF, makin efektif fungsinya sebagai tabir matahari.

"Artinya, orang yang menggunakan SPF 30 kalau berjemur selama 60 menit, sama artinya dengan berjemur tanpa suncreen selama 2 menit. Jika mengoleskan SPF 15, sama dengan berjemur selama 4 menit," jelas Edwin. Karena itu ia menganjurkan, mereka yang hanya kadang-kadang berada di bawah terik matahari bisa menggunakan yang ber-SPF 15 - 30. Sedangkan yang lebih sering dipanggang terik surya lebih baik bila menggunakan yang ber-SPF 60 atau lebih.

Krim tabir surya dapat dioleskan di seluruh bagian tubuh yang terbuka, terutama wajah, tetapi jangan sampai terkena bagian mata. Krim ini pun dapat digunakan setiap pagi sebagai alas bedak. Memilih produk perawatan kulit memang perlu hati-hati, jangan sampai hasilnya justru lebih buruk daripada keadaan sebelumnya.

Tak jarang seseorang alergi terhadap produk tertentu. Tak ada salahnya, bila sebelum menggunakannya, produk baru tersebut dicoba sedikit di bagian punggung kulit. Bila muncul reaksi alergi, segera hentikan dan usahakan tidak menggunakan kosmetik dari bahan atau merek yang sama, karena reaksi yang timbul biasanya justru lebih hebat. "Tapi yang utama, hindari kosmetik yang mengandung air raksa atau merkuri yang secara kumulatif akan berpengaruh terhadap ginjal," tutur Edwin tanpa bermaksud menakut-nakuti. Waspadai pula produk yang harum, karena parfum pada kosmetik sering jadi penyebab utama iritasi. Menilik susunan kimianya, satu aroma bisa terbuat dari 300 macam bahan. "Jika harus memilih antara produk yang dibuat dari 10 ataukah 200 jenis bahan kimia, maka pilihlah yang sedikit kandungan kimianya," ujar Mark Potter.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah zat pengawet - penyebab kedua iritasi kulit. Perhatikan jenis produk mana yang pernah Anda beli yang mudah berjamur atau rusak dalam beberapa bulan, karena itu indikasi kadar pengawetnya rendah.

Penanganan penuaan dini tidak memberikan hasil maksimal bila hanya faktor eksternal yang diatasi. Karenanya Edwin sering menganjurkan pasiennya untuk menjaga kesehatan dengan banyak mengkonsumsi makanan bergizi. Dengan gizi yang cukup, vitamin yang diperoleh tubuh akan cukup, sehingga proses penuaan diperlambat.

"Buah-buahan dan sayur-sayuran adalah jenis makanan sehari-hari yang baik bagi kulit karena mengandung zat antioksidan. Hindari makan daging yang berlebihan karena akan mengakibatkan oksidasi terlalu banyak, sisa pembakarannya pun banyak."

Bila makanan yang dikonsumsi dirasakan masih kurang mengandung zat antioksidan (misal vitamin A, C, E, dan melatonin), bisa saja minum suplemen antioksidan. "Obat bebas pun tidak apa-apa, asal takarannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan," ujar Edwin sambil mengingatkan rahasia lain untuk menjaga kesegaran kulit dengan minum air putih sedikitnya 2 l per hari. (Sht)

from :indomedia
2. Beauty Skin Care and Skin Problems
We begin life with the soft, smooth, beauty silky skin of a baby but how many of us can vouch for a finely textured skin by the time we reach 30? Most of us take the skin the largest organ in the body, covering it from head to toe very much for granted. But the skin like any other bodily organ can be abused, overworked and fatigued. It deteriorates as we grow older. Whether a person is fortunate enough to possess a fine unblemished skin or one that is just beginning to lose its suppleness and that perfect oil in water moisture balance found in the skin of the very young, it is really never too late to start an intensive skin routine. Like any other living organ the skin responds to care and attention.Antiaging skin care is more popular among people.
The most important tip of beauty skin care is, how you clean it and how you keep it in condition with exercise and the proper food and drink determines the front you present to the world. This, and other aspects of skin care, applies as much to men as it does to women. You cannot alter your basic skin type or coloring but a daily routine carried out when you wake up in the morning and before you go to bed at night will keep your skin healthy and clear.
The basic difference between the average person's looks and those of a much admired photographic model lies not so much in appearance but in the way the two care for their skin. A model's beauty skin programme is not necessarily time consuming, the most important thing about it is that it is never sporadic or neglected. You can cleanse, stimulate and nourish your skin in just a little longer than it takes to clean your teeth. Try it, time it and see for yourself. High quality cosmetic skin care products are available in the market.
Before you start remembers that cleansing helps to clear the skin. Most cleansing routines are either short lived, neglected or performed with the wrong equipment. Keep face cloths clean and soft or better still use a soft baby brush on your face. Always use good quality mild soaps on the skin. Start a program of washing your skin thoroughly with soap and water to rid it of the dirt and grime it collects from the atmosphere. For a woman this daily routine removes traces of old make up which clog the pores and keep them from "breathing." Use soft circular motions of the fingertips working soap or creams upwards rather than in a downward gravitational direction.
Can the numerous cosmetic and cleansing agents for skin care on the market help your skin? The answer is yes, but only if they are chosen knowledgeably and not willingly after the recommendation of a friend. To be effective they must be used regularly. Examine your skin in a mirror and decide which type of skin you have.
If you have oily skin with a shiny surface and a tendency to open pores then washing with soap and water should be followed by a light tonic cleanser and then astringent to close the pores. Light creams can be used to nourish and moisturize an oily skin.
Dry skin which is papery, taut and stretched to the touch with a tendency to flakiness should be washed with a cleansing cream or special lotion in place of soap and water. Freshener which is less harsh than an astringent is more suited to a dry skin, this can be followed by a good rich skin food.
If you have a combination of oily and dry skin treats each area separately with the routine applicable to each skin type. The oily panel usually runs down the centre of the face with the cheeks being dry or normal.
For effective skin care, mild soap is prefered. Mild soaps that are not perfumed should be used on sensitive skins, gentle skin tonics and water can be used for toning followed by a rich cream to nourish the skin. There are many special cleansing products especially prepared, for sensitive and allergy prone skins but use them on the advice of a trained beauty skin care adviser.
Ageing skin should be cleansed with cleansing cream rather than with soap and water followed by a tonic lotion and generously nourished with creams to restore the secretions lost as the body functions begin to slow down.
The human skin needs moisture to prevent the formation of excess lines and wrinkles. Moisturizing creams really can help the tissues draw natural moisture from the body and from the air. It is all the more important if you want to keep a youthful skin to stay out of harsh sunlight. No matter how glamorous the appeal of a deep tan may be it dries the skin's normal oils and can prematurely age the skin.
Extend the skin care you take on your face to the rest of the body. Soften bathing water with oils and bath salts according to your skin type. Try to keep bathrooms warm, for moisture encourages the pores to open. You can stimulate and tone skin by massaging your body from toes to chin with a soapy lather. Use a body brush to break down the more fleshy skin tissue of the body. A loofah and pumice stone help to soften hard skin often found on feet, knees and elbows.
Like the skin on other parts of the body the face needs exercise too. The best skin care of the face supple and prevent flabbiness and sagging is with daily facial skin care exercises which encourage mobility and lessen frown lines and wrinkles. Once lines and wrinkles appear, and they can start in your twenties, they cannot be undone or wished away. But by exercising and learning to relax the muscles you can do much to lessen their effect.
Treating the skin, is like any other treatment only second best to prevention. If you understand how your skin is made and how it does its various jobs, skin care becomes at once more logical and more readily undertaken. It will enable you all the better to make active use of your skin, in relating more positively to the world around you and in communicating with your fellow human beings.
For the skin is a paradox. It is both a barrier surrounding and protecting your body and a means of contact with your environment. One of its prime jobs is to regulate body temperature by reducing or increasing loss of body heat from its surface. Another is to prevent agents, such as germs and poisons from invading vulnerable bodily tissue, just as important is its task of preventing the loss of vital body fluids. Yet at the same time as it forms a near waterproof physical barrier, it is an active organ of excretion, helping to rid the body of wastes in the form of sweat.
Perhaps the most paradoxical fact of all, though, is that the outermost layer of this outer barrier of the body is, completely "dead." This only applies to the very outermost layer, however, which consists of flattened, horny flakes, dead cells filled with a material called keratin, which is also responsible for the hardness of nails and hair. The horny cells are constantly worn away, to be replaced from below. Dandruff consists of no more than abnormally large amounts of horny skin that have flaked off the outermost layer. The job of replacing the constantly worn horny layer is performed by the Malpighian layer.
When exposing skin to rough treatment take simple beauty precautions. Use rubber gloves and protective creams and moisturizers.
The Malpighian and layers together make up the epidermis, the outer part of the entire skin. Below it lies the dermis, the really active part of the skin containing sweat and sebaceous (oil) glands, blood vessels, sensitive nerve endings, and the follicles (tiny pits) in which hairs are rooted. Below the dermis is a layer of fat.
The spaces between these are filled with muscle fibers and connective tissue, which gives skin its strength and elasticity. The surface where the dermis and epidermis meet is corrugated. This corrugation is apparent on the outer surface of the skin where it can be seen as fingerprints and other skin patterns that remain unchanged and constant for life.
The skin varies in thickness from as much as a quarter of an inch on the soles of the feet to only a fiftieth of an inch on the eyelids. The variation is mainly due to differences in the horny layer's thickness, and this depends on the treatment the skin gets. Hard wear as on the soles of the feet and the palms of the hands, especially those of manual workers results in a deep horny layer of tough, hard, rough skin. Over the soft parts of the body, where there is less abrasion, much fewer horny cells are formed, and the skin is soft and pliant.
Skin softness is related to its fat and moisture content. Normally, the horny outer layer very effectively repels water, aided by the oil secretions of the sebaceous glands. Long immersion in water, particularly if it contains detergent, can however break down these barriers. Then water can seep in and make the skin swell. This simple principle is used to our advantage in the remedy of softening corns by soaking feet in hot water. But you should remember that the skin's waterproof qualities are very important in helping it resist infection, while its oily secretions, which are removed by detergent, are antiseptic. It is the removal of natural oils, not actual lack of moisture, that makes the skin "dry".
The main benefit of moisturizing creams is that they replace the natural oils that have been lost from the skin's surface. They may also contain a mild antiseptic, which will help to combat any infection that penetrates the barrier of skin, Start wearing rubber gloves when you wash dishes or a barrier cream to prevent your skin from becoming over saturated with water and losing its oils. Loose cotton gloves can be used for dusting and polishing. Manual workers, too, should take precautions, for the harsh hand cleansers that remove grease and grime also take away the hands' natural secretions. Whatever the adverts for washing up liquid say, no detergent ever actually improved your skin!
The sun, too, can damage the skin. Even though a tan may look attractive. Individuals acquire tans at a different rate. Until a deep protective tan has formed, strong sunlight can cause severe injury, and this is why one should, at first, sunbathe only for short periods. A good quality suntan oil or cream screens the most harmful rays, but it needs to be applied thickly to be effective. "Instant" tanning preparations merely stain the skin and do not tan it. Other creams should be used as well.
However healthy and well you feel with a golden suntan, the sun on your skin does you little actual physical good. However, sunlight, particularly ultraviolet rays, kills bacteria on the skin; this is the basis of ultra violet therapy used for cases of severe acne.
A hot sun causes perspiration even more rapidly than tanning. Your whole skin has about three million sweat glands, forming tiny coiled tubes in the dermis that lead up to the surface. The glands are closest together on the palms of the hands and the soles of the feet. A special kind called apocrine glands are found in the armpits and crotch, and also in the outer part of the ear.
Sweating is a continuous, normal process. In cool weather you hardly notice it because little sweat is produced. But in hot conditions, large amounts are poured onto the skin. When this evaporates, it cools the skin; thus sweating is a means of regulating body temperature. This can only be effective if the sweat is actually able to evaporate, it helps therefore, to wear loose light clothing for comfort in hot weather.
Apocrine sweat is fatty, and when bacteria that live on the skin get to work and decompose the fatty material, the result is body odor. There are various ways of dealing with this. Either washing very frequently, so that stale sweat cannot collect; or using deodorant, which both masks the smell with perfume and kills the bacteria with antiseptic. An antiperspirant, which stops the glands from excessive secretion may also be used. The only problem is that by masking and cleansing away the unattractive smell of body odor you may also be interfering with natural body functions and odor messages that attract male and female.
The sebaceous glands present a special problem.Special skin care techniques should be used to treat this problem. Most of these open into hair follicles, and since they produce a semisolid secretion called sebum rather than a liquid, they can easily become blocked. The result is a blackhead. If, as a result of the blockage, the hair follicle should become infected by germs that cannot escape, a pimple or boll may result. Acne is common in adolescence because the sex hormones, which are first produced by the body in large quantities at this time, boost the activity of sebaceous glands, and these almost inevitably become blocked. The best prevention is frequent washing with plenty of hot water and soap. For more details about this distressing problem see overleaf.
Hairs greatly increase the sensitivity of the skin to touch. The slightest movement triggers nerve fibers surrounding their roots to send messages to the brain. The whole sense of touch is extremely complex. It is made up of many separate but closely linked senses, including heat, cold, sharp pain, dull pain and pressure, as well as straight forward touch. It is so complex that biologists have still not sorted out how it all operates.
It is just one more aspect of the paradox of the skin that the sensation of touch that attract two people to each other should be so closely allied to the sense of pain that warns of an attack on the body's outer defensive barrier.

Best Skin Care

Of the antioxidant nutrients, Vitamin E is particularly beneficial in beauty skin care and anti aging skin care.Since Vitamin E is one of the main ingredient of most skin care products, some of the dermatologist prescricribs it. Pick up a 'natural' skin care preparation and you find that Vitamin E will often be included in the formulation. It is due to the moisturizing properties of Vitamin E. Applied directly to the skins in the form of creams, lotions and oils, it water loss and maintain this skin's elasticity. It penetrates easily to the deeper skin layer, protecting nerve tissue,collagen,glands and blood vessels used in preparation in concentrations of up to 20%,it is non-irritating and non-allergenic even to the most sensitive skins. Vitamin E is also found to be effective in healing the skin as well as keeping it looking good.

Tidak ada komentar: